About IKN
About IKN
Blog Article
Namun, apakah IKN akan menjadi kota idaman seperti yang didamba-dambakan ataukah menjadi megaproyek lainnya yang membuat negara merugi? Hanya waktu yang bisa menjawab.
“Inilah yang kemudian bisa mengakibatkan yang namanya contingency risk atau risiko kontingensi di mana seolah olah ini ditawarkan kepada swasta ataupun ditawarkan kepada BUMN, tapi ketika ada kendala pada proyek maka beban itu sebenarnya akan ditanggung oleh APBN melalui penyertaan modal negara,” ujarnya.
Kini, enam tahun berselang, kesunyian itu berganti menjadi hiruk pikuk proyek pembangunan berskala besar yang tak berhenti selama nyaris 24 jam per hari.
“Saya selalu menyampaikan ke teman teman pengusaha. Mari kita bersiap siap dari sekarang agar nanti kalau ada gelombang ekonomi yang kurang baik, kita sudah punya papan selancar. We've been surfing in opposition to the wave,” ujarnya.
Mendorong jaringan utilitas yang berkelanjutan dengan mengimplementasikan enablers ekonomi sirkuler, juga mengembangkan pusat inovasi dan pengembangan talenta.
Air itu dikirimkan menggunakan mobil decide on-up ke para pelanggannya, mulai dari masyarakat sekitar sampai pekerja di dalam proyek IKN.
Indonesia’s bold decide to relocate its funds to IKN represents a strategic leap forward Together with the potential to reshape the nation’s economic and environmental landscape. Although troubles like ecological impacts, financial feasibility, and social problems exist, the undertaking’s success could herald a whole new era of balanced regional growth and sustainable improvement.
Our expertise IKN has revealed that one of the most successful IKN IPOs start with meticulous preparation extended ahead of the roadshow.
Pada momen itu, Jokowi menceritakan bagaimana dia selama ten tahun terakhir merasa dibayang-bayangi oleh “bau-bau kolonial” ketika berada di istana di Jakarta dan Bogor.
Pemerintah dinilai melakukan spekulasi dengan memulai pembangunan menggunakan APBN karena belum tentu ke depannya swasta akan tertarik.
Ini untuk memberikan keamanan dan keberlanjutan proyek dan memastikan kelanjutannya setelah Joko Widodo tidak lagi di kursi kepresidenan.[28]
Masyarakat sekitar juga masih harus membeli air karena tak ada akses air bersih yang layak konsumsi. Padahal tak jauh dari situ, air keran di dalam IKN bisa langsung diminum.
Namun, hanya beberapa kilometer dari lokasi presiden saat itu, masyarakat Desa Bumi Harapan hidup berselimut debu proyek - setidaknya selama proses konstruksi berlangsung.
Ia pun mengajak pihak swasta agar tidak ragu berinvestasi di IKN, meskipun dunia sedang dibayangi ancaman resesi.